Penjelasan Kjokkenmonddinger dan Abris Sous Roche Zaman Mesolitikum Secara Singkat
Pernahkah mendengar kjokkenmondinger sebelum nya?
Pernah mendengar abris sous roche sebelum ini?
Jika belum, maka pilihan yang sangat tepat jika kalian membuka laman artikel ini, mengapa demikian?
Karena dalam artikel kita kali ini, fokus utama pembahasan
berpusat pada pengertian kjokkenmondinger dan abris sous roche
Pembuatan Tempat Tinggal Di Pinggir Pantai Dan Gua
Peralihan zaman dari paleolitikum menuju zaman mesolitikum
berpengaruh besar pada perubahan pola pikir manusia purba pada zaman tersebut
Jika pada zaman paleolitikum, manusia purba bertempat tinggal secara berpindah-pindah seiring dengan sumber makanan yang tersedia di tempat tersebut
Jika pada zaman paleolitikum, manusia purba bertempat tinggal secara berpindah-pindah seiring dengan sumber makanan yang tersedia di tempat tersebut
Maka, zaman mesolitikum lah pola pikir mereka mulai berubah.
Manusia purba zaman ini lebih suka hidup menetap dan mengolah makanan mereka,
sehingga mereka tidak perlu lagi berpinda-pindah tempat tinggal untuk mencari
tempat dan buruan baru
Tempat tinggal yang biasa mereka pakai umumnya memiliki
ciri-ciri sebagai berikut
- Dekat dengan sumber mata air/ aliran sungai
- Kokoh dan mudah ditempati , umum nya gua
- Banyak sumber makanan
- Dan cuaca yang tidak ekstrim
Jika keempat syarat tempat tinggal telah dirasa terpenuhi
maka manusia purba akan mendiami wilayah tersebut dengan membangun gubuk atau
mendiami gua yang telah dirasa aman
Dan tempat yang sering di tinggali oleh manusia purba adalah
wilayah pantai dan gua, ini dibuktikan dengan ditemukannya kjokkenmonddinger
dan abris sous roche
A. Kjokkenmonddinger
Kjokkenmonddinger berasal dari bahasa denmark, kjokken dan
mondding. Kjokken sendiri memiliki arti dapur dan mondding yang berarti sampah
Dengan demikian, kjokkenmonddinger dapat diartikan sampah dapur. Dan secara umum kjokkenmonddinger adalah timbunan atau tumpukan fosil kulit kerang dan siput yang menggunung
Dengan demikian, kjokkenmonddinger dapat diartikan sampah dapur. Dan secara umum kjokkenmonddinger adalah timbunan atau tumpukan fosil kulit kerang dan siput yang menggunung
Bisa di ibaratkan jika kjokkenmonddinger merupakan tempat
pembuangan sampah ketika manusia purba hidup diwilayah tersebut
Kjokkenmonddinger yang berhasil ditemukan ialah pada
sepanjang pantai timur sumatra dari daerah langsa(aceh) hingga medan sumatra
utara
Para ahli memperkirakan jika manusia purba yang mendiami sepanjang pantai timur sumatra ini hidup dan tinggal sangat lama
Dibuktikan dengan kjokkenmonddinger yang berukuran raksaksa yakni setinggi tujuh meter
Para ahli memperkirakan jika manusia purba yang mendiami sepanjang pantai timur sumatra ini hidup dan tinggal sangat lama
Dibuktikan dengan kjokkenmonddinger yang berukuran raksaksa yakni setinggi tujuh meter
Teryata tidak hanya kjokkenmonddinger saja yang ditemukan,
ternyata para ahli juga menemukan beberapa kapak genggam di sekitar
kjokkenmonddinger ditepi pantai sumatra ini
Kapak genggam tersebut terbuat dari batu kali yang dipertajam dan berbeda dengan kapak genggam yang ditemukan pada masa paleolitikum
Kapak genggam tersebut terbuat dari batu kali yang dipertajam dan berbeda dengan kapak genggam yang ditemukan pada masa paleolitikum
Kapak genggam tersebut dinamakan pebble atau kapak sumatra
yang ditemukan oleh Dr van stein callenfels pada tahun 1925 berkat penelitian
yang dilakukan nya di tepi pantai timur
sumatera
Kesimpulan yang menarik yang bisa ditarik dari peradaban manusia purba zaman mesolitikum ini adalah kebudayaan membuang sampah pada tempat nya
Kesimpulan yang menarik yang bisa ditarik dari peradaban manusia purba zaman mesolitikum ini adalah kebudayaan membuang sampah pada tempat nya
Iya kan, jika saja manusia purba bisa teratur dan hidup bersih dengan membuang dan mengumpulkan sampah pada tempatnya masa manusia moderen dengan otak yang lebih pintar masa kalah sih. Apa gak malu
B. Abris Sous Roche
Abris
sous roche adalah gua yang menyerupai ceruk pada batu karang. Gua-gua ini
pernah dipakai oleh manusia purba di zaman mesolitikum karena mudah dibuat dan
tahan terhadap cuaca serta aman dari serangan hewan buas
Keberadaan abris sous roche yang pertama kali ditemukan oleh
Dr Van Stein callenfels pada tahun 1928-1931 di gua lawa dekat sampung
ponorogo, jawa timur
Ternyata banyak juga yah penemuan dari arkeolog yang satu
ini. Dan tidak hanya abris sous roche saja yang ditemukan, beberapa buah
peralatan yang terbuat dari tulang dan tanduk rusapun ikut ditemukan dan
diteliti
Oleh karenanya kebudayaan abris sous roche ditempat ini juga disebut sampung bone culture
Oleh karenanya kebudayaan abris sous roche ditempat ini juga disebut sampung bone culture
Tidak hanya dr van stein saja yang berhasil menemukan abris
sous roche, ilmuan Alfred Buhler juga menemukan gua di toala, sulawesi selatan,
rote dan timor
Afred juga menemukan beberapa flakes dan ujung panah yang terbuat dari batu
Afred juga menemukan beberapa flakes dan ujung panah yang terbuat dari batu
0 Response to "Penjelasan Kjokkenmonddinger dan Abris Sous Roche Zaman Mesolitikum Secara Singkat"
Post a Comment