Menguak Tuntas! Fakta Unik dan Menarik Seputar Patih Gajah Mada Yang Jarang Diketahui
Tanah jawa nampaknya tak pernah lekang akan kisah-kisah kontroversial yang berlatar belakang historis, dimana salah satunya ialah kisah mengenai kerajaan adidaya pada pada abad ke 13 yaitu kerajaan Majapahit
Majapahit, kerajaan ini adalah kerajaan terbesar pada masa-nya. Didirikan oleh Raden Wijaya pada tahun 1293, Banyak sekali hal-hal menarik yang dapat digali dan dipelajari seputar kerajaan ini. Salah satunya ialah sosok patih dari kerajaan termasyur di Nusantara ini
Adalah Gajah Mada, pahlwan yang lahir sekitar tahun 1290 dan merupakan sosok patih yang diabadikan dalam sejarah indonesia sebagai pahlawan pemersatu Nusantara
Melalui Sumpah Palapa yang dia kemukakan pada upacara penobatan-nya menjadi Patih Amengku Bumi Majapahit tahun 1336 M, Gajah Mada bersumpah bahwa ia akan menyatukan seluruh kerajaan Nusantara dibawah kekuasaan Majapahit
Namun sayang-nya, kali ini kita tidak akan mengulas sejarah kerajaan adidaya ini. Ketikan kata dan barisan kalimat selanjut-nya ialah akan menguak beberapa fakta tentang Patih Gajah Mada yang selama ini masih menjadi misteri dan belum banyak diketahui khalayak umum
Penasaran apa saja fakta unik dan menarik dari sosok patih ini, simak ulasanya dibawah ini!
1. Tempat Lahir Gajah Mada Dihulu Sungai Brantas
Selama ini masih menjadi misteri yang belum pasti, dimana Gajah Mada dilahirkan?
Banyak versi yang menerangkan dimana gajah mada dilahirkan, menurut Muhamad Yamin seorang tokoh pergerakan nasional sekaligus sejarahwan, ia berpendapat bahwa Gajah Mada dilahirkan disekitaran Hulu Sungai Brantas di kaki Gunung Kawi dan Gunung Arjuna
Sependapat denganya, seorang dosen arkeolog FIB UI Agus Aris Munandar memperinci bahwa Gajah Mada lahir di daerah Pandaan/Pandakan daerah itu terletak di sekitar Hulu Sungai Brantas dibawah Lereng Gunung Arjuna
Berbeda dengan Muh. Yamin, Budayawan Viddy Al Mahfud Daeri berpendapat jika Gajah Mada lahir di Desa Modo yang masuk dalam wilayah Lamongan
Viddy menyatakan bahwa Gajah Mada lahir di Desa Modo bukanlah tanpa bukti, pasalnya di daerah tersebut terdapat petilasan yang diduga menjadi tempat kelahiran Sang Patih tersebut
Selain petilasan, ada juga dua buah peninggalan yang konon cerita-nya membuktikan bahwa masa kecil Gajah Mada berasal dari tempat ini. Sitinggil dan Sendang Krapyak namanya
Sitinggil merupakan bangunan mirip Punden Berundak yang konon merupakan tempat bagi Joko Modo (nama kecil Gajah Mada) untuk mengawasi kerbau peliharaan-nya
Sementara Sendang Krapyak adalah sumber mata air yang digunakan oleh Joko Kodo untuk memandikan kerbau-kerbaunya, sampai saat ini kedua peninggalan tersebut masih ada di kecamatan Modo, Lamongan
Tenyata tidak hanya ada satu dua tempat saja yang diyakini sebagai tempat lahir-nya Gajah Mada, namun ada banyak tempat. Dan karena kurangnya bukti autentik berupa peninggalan majapahit seperti prasasti maupun kitab kuno yang menerangkangkan sosok patih ini berasal dan dilahirkan
Alhasil kami sejauh ini menyimpulkan bahwa tempat yang paling memungkinkan dimana Gajah Mada dilahirkan ialah pendapat dari Muhamad Yamin dan Prof. Agus Aris Munandar yaitu di dekat Hulu Sungai Brantas
2. Orang Tua Gajah Mada Ialah Gajah Pagon
Penuh dengan tanda tanya siapakah sebenarnya orang tua Gajah Mada. Seperti halnya tempat lahir, dari rahim siapa sebenarnya Gajah Mada dilahirkan pun masih menjadi misteri. Pasalnya banyak sekali cerita yang beredar di masyarakat yang menceritakan orang tua dari Gajah Mada baik itu berupa legenda maupun berupa babad
Namun, semua cerita tadi belum bisa dipercaya kebenaran-nya, hal ini terjadi karena minim sekali bukti yang ada. Untuk itu kami akan mengulas beberapa cerita atau versi dari berbagai sumber yang telah tehimpun untuk menguak kebenaran orang tua Gajah Mada, dan ada dua versi yang masih diterima oleh akal tentang orang tua Gaja Mada
Versi Pertama, Gajah Mada anak Gajah Pagon
Gajah Mada adalah anak Gajah Pagon, bagaimana bisa?
Berita pararaton lah yang mengisahkan perjalanan Raden Wijaya dan para pengwal-nya. Kisah ini bemulai ketika raden wijaya berserta rombongan-nya pergi ke-utara menghindari serbuan pasukan Jayakatwang. Naas-nya salah satu pengawal pengawal Raden Wijaya yaitu Gajah Pagon terluka, akhir cerita Gajah Pagon dititipkan disebauh desa bernama Pandaan
Didesa pandaan inilah Gajah Pagon diceritakan menikah dengan anak Macan Kuping (kepala Desa Pandaan) dan melahirkan Gajah Mada
Versi Kedua, Gajah Mada anak Curadharmawyasa
Menurut Babad Gajah Mada yang ada Dibali, Gajah Mada diceritakan lahir dari pasangan Curadharmawyasa dan Nariratih
Diceritakan bahwa Curadharma dan Nariratih adalah pendeta yang memiliki asrama di Wilwatikta, Wilwatikta menurut para ahli diduga adalah nama lain dari Majapahit
Tidak heran jika Gajah Mada memiliki ilmu sangat tinggi yang mumpuni berkat dilatih oleh kedua orang tua-nya yang merupakan seorang pendeta yang berilmu tinggi pada masanya. Namun,karena bukti yang belum kuat dan juga Babad Gajah Mada yang asli pun belum diketemukan maka versi ini kita eliminasi
Selain kedua versi kelahiran Gajah Mada diatas, ada juga beberapa versi. Menurut naskah usana jawa yang digubah dibali menyebutkan jika Gajah Mada lahir dengan cara memancar dari buah kelapa sebagai penjelmaan dari Sang Hyang Narayana
Ada juga yang menceritakan bahwa gajah mada adalah keturunan dewa, wah nampaknya jika benar maka akan seperti kisah mitologi Yunani
Terlepas dari cerita yang tidak masuk akal, kami menyimpulkan orang tua Gajah Mada yang paling memungkinkan adalah Gajah Pagon. Kenapa?
Hal ini karena ada kesamaan nama antara Gajah Pagon dan Gajah Mada, serta letak dimana Gajah Mada lahir juga hampir sama dengan tempat Gajah Pagon dititipkan
Selain itu jika kita menyimpulkan bahwa Gajah Mada lahir dari orang tua rakyat biasa, apakah mungkin ia bakal sangat dipercaya oleh Raja Jayanegara, bahkan untuk meraih suatu tingkatan seperti ketua pasukan Bhayangkara saja pasti akan sulit jika berasal dari keturunan rakyat jelata. Hal ini karena notabene-nya nilai kasta sangat berlaku pada zaman hindu-budha
Jadi ada kesamaan nama juga keturunan, dimana Gajah Mada ialah keturuan kesatria berkat ayahnya yaitu Gajah Pagon. Mungkin saja dahulu Raden Wijaya mengetahui bahwa Gajah Mada ialah anak Gajah Pagon sehingga pada masa Raja Jayanegara (raja kedua majapahit) Gajah mada menjadi sosok yang amat dipercaya, tentu saja hal ini hanya sebatas sebuah teori
3. Gajah Mada Dalang Pembunuhan Jayanegara
Siapa dalang dibalik Kematian Jayanegara pada tahun 1328 masih menjadi misteri. Yang pasti Raja kedua Majapahit tersebut dibunuh oleh tabibnya sendiri yaitu Ra Tanca
Raja Jayanegara tewas bersimbah darah ditikam dari belakang oleh Ra Tanca, siapa kah Ra Tanca itu? Ra Tanca merupakan tabib sekaligus anggota pasukan Bayangkara atau pasukan pengawal raja sama seperti Gajah Mada
Mengapa ini bisa terjadi? Simak dibawah ini
Bukan berdarah murni dan lahir bukan dari permaisuri menjadikan Raja Jayanegara tidak disukai oleh orang dalam majapahit. Terbukti ketika ia berkuasa banyak terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh abdi setia raja terdahulu yaitu Rangga Lawe, Lembu Sora, Nambi bahkan Kuti. Tokoh tokoh ini yang notabene-nya dahulu sangat loyal terhadap Majapahit kemudian berubah memberontak karena ketidaksukaan terhadap Jayanegara sebagai Raja
Ada indikasi Gajah Mada adalah dalang pembunuhan karena selain Jayanegara bukan keturunan murni, Jayanegara juga dinilai sebagai raja yang tidak cakap dan bertabiat kurang baik sehingga akan berdampak buruk pada Majapahit nantinya
Akhirnya Gajah Mada memperalat Ra Tanca untuk menghabisi sang raja tanpa ia mengotori tangan nya. Untuk menghilangkan jejak, Ra Tanca di tangkap lalu di eksekusi oleh Gajah mada
4. Wajah Gajah Mada
fakta selanjutnya ialah ternyata wajah Gajah Mada yang selama ini kita kenal di buku-buku sejarah ternyata hanya sebatas ilustrasi belaka
Benar, wajah Gajah Mada yang kita lihat selama ini adalah hasil interpretasi yang di buat oleh Muhamad Yamin, tokoh pergerakan nasional sekaligus sejarahwan
Muhamad yamin mempopulerkan wajah gajah mada melului bukunya yaitu Gajah Mada: Pahlawan Pemersatu Nusantara yang dicetak pertama kali pda tahun 1945
Selama ini belum ada bukti berupa lukisan asli maupun patung yang menggambarkan tokoh yang satu ini. Namun, ada sebuah terakota berupa pecahan yang diduga celengan dari tanah liat yang berbentuk wajah gajah mada yang tersimpan di Musium Trowulan
Bentuk terakota ini di klaim adalah wajah Gajah Mada. Sontak hal ini masih menjadi perdebatan dan harus dikaji ulang pasalnya bagaimana mungkin sosok sekaliber gajah mada wajahnya dicetak dalam sebuah celengan tanah
5. Gajah Mada Dengan Perang Bubat
Perang bubat, siapa yaang tidak tahu tentang peristiwa kelam yang satu ini. peristiwa yang menurut serat pararaton terjadi pada 1279 saka atau 1357 m ini sangat terkenal dan membekas luka
Perang bubat sendiri adalah perang yang terjadi antara Majapahit dan Kerajaan Sunda, perang ini pecah karena kesalahpahaman yang timbul antara majapahit dan kerajaan pasundan
Menurut kidung sundayana, perang bubat terjadi karena ada niat dari Patih Gajah Mada untuk menguasai kerajaan sunda. Kerajaan sunda sendiri merupakan kerajaan satu-satunya di nusantara yang belum takluk oleh oleh panji majapahit
Alkisah diceritakan bahwa Gajah Mada membuat alasan kepada Raja Hayam Wuruk untuk menerima kedatangan Dyah Pitaloka bukan sebagai pengantin tetapi sebagai tanda takluk atau tanda menyerah dari kerajaan sunda dan menerima superioritas kerajaan majapahit
Tidak terima dengan hal itu, Raja Linggabuana akhirya lebih memilih berperang dan akhirnya seluruh rombongan tewas termasuk Dyah Pitaloka yang dihajar pasukan Bhayangkara yang lebih banyak dari pada rombongan negeri sunda
Akibat peristiwa ini, Gajah Mada memutuskan untuk menarik diri dan mengasingkan diri dari kehidupan luar begitupun karier Gajah Mada mulai turun atau dikatakan pensiun
6. Gajah Mada Pahlawan Atau Penjahat Perang
Menurut sebagian orang Gajah Mada memang dianggap sebagai pahlawan, namun berbeda dengan rakyat pasundan yang lebih menganggap Gajah Mada tak lain hanya sebagai pejahat perang. Hal ini terjadi karena perang bubat
Sampai saat ini kebencian masyarakat sunda masih lestari, sebagai contoh akibat Perang Bubat adalah ada larangan dimana suku sunda pantang menikah dengan suku jawa. Selain itu juga tidak ada penggunaan nama jalan di bandung yang menggunakan nama gajah mada sebagai nama jalanya
Niat gajah mada memang baik yaitu ingin mempersatukan nusantara, namun dalam proses penyatuan tersebut lah yang salah
Persatuan den kesatuan yang sekarang timbul adalah murni kesadaran dari masyarakat dinusantara, berbeda dengan persatuan dan kesatuan yang dilakukan oleh Gajah Mada dimana ia mengadakan perang, ekspansi, menindas kerajaan lain. Dalam artian semua kerjaan di nusantara harus takluk dibawah panji-panji Majapahit
Bukankan persatuan dan kesatuan yang demikian ini tidak baik karena berasal dari sebuah paksaan dan bukan dari hati
7. Kematian Gajah Mada
Kelahiran bahkan sampai kematian gajah mada pun masih menjadi misteri. Menurut kitab kakawin Negarakertagama Gajah Mada meninggal karena sakit. Namun ada kabar bahwa Gajah Mada tidak lah meninggal namun mengalami Moksa
Yap, moksa. Hal ini karena tidak ada jasad bahkan kuburan dari sang majapahit tersebut yang ditemukan
Dikabarkan juga akibat perang bubat membuat Gajah Mada menarik diri dari majapahit dan dunia luar, ia lebih memilih mengasingkan diri kehutan sampai tidak ada seorangpun yang mengetahui bahwa ia telah mati
Terlepas dari kabar terebut nampaknya kematian maha patih tersebut amat membekas luka di hati rakyat juga raja majapahit. Bagaimana tidak, Gajah Mada ialah sosok yang tidak bisa digantikan oleh siapapun
Berabad- abad telah berlalu, sosok Gajah Mada masih menjadi sosok yang penuh misteri dan biarlah sampai menjadi misteri yang tak lekang oleh waktu
Mengesampingakan kesalahan yang telah ia buat, bukankah jasa-nya juga banyak. Lupakan lah kesalahanya, Bukankah Gajah Mada juga seorang manusia yang sewaktu-waktu bisa berbuat salah
Gajah mada tetaplah pahlawan yang harus dihormati
Gajah mada memang telah lama mati namun karakter, pemberani, kuat pendirian, dan mengaku jika salah adalah karakter yang patut kita terapkan dalam diri sendiri. Alangkah baiknya kita mngambil yang baik dan meninggalkan yang buruk
Sekian artikel ini dibuat, wasalam
Bukan kah gajah Mada pernah ke Aceh ,untuk menaklukkan samudra pasai dan timur Aceh ..
ReplyDeleteSetau sejarah diaceh gajah Mada terbunuh dan di kirim kepalanya ke kerajaan nya majapahit
#sejarah Aceh ..