Sinopsis Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, Karya Fenomenal Dari Hamka
Zainuddin ialah pemuda berdarah campuran Minang dan Bugis. Ayahnya berasal dari Batipuh sebuah desa nan jauh di Padang Panjang Sumatra Barat. Sementara ibunya asli orang Makasar Sulawesi Selatan. Pertemuan orang tua Zainuddin bermula ketika Ayahnya diasingkan dari tempat asalnya, Batipuh Padang panjang.
Setelah menjajaki berbagai tempat setelah sekian tahun, akhirnya ayahnya kemudian menetap di Makasar dan memperistri ibunya Zainuddin.
Hidup Zainuddin amatlah menderita, di Makasar ia dianggap orang asing sebab ia keturunan Minang. Ayah ibunya pun telah meninggal sejak dirinya masih kecil sehingga ia diasuh oleh mamak angkatnya, Mak base.
Mendengar cerita dari ayahnya ketika ia masih kecil tentang negeri asal kampung lamanannya yang digambarkan sangat indah. Timbul keinginan dari diri Zainuddin untuk pergi ke tanah asal ayahnya dengan pengharapan bahwa hidupnya akan lebih baik.
Ia berharap jika keluarga di Batipuh dapat menerima dirinya dengan sambutan bahagia. Dia pun mantap pergi, setelah meminta izin kepada mak angkatnya.
Malang benar nasib pemuda itu, walau ia telah sampai di kampung halaman ayahnya, namun ia malah mendapat sambutan yang kurang baik. Dia dianggap orang asing, tidak beradat, asal usulnya tidak jelas dan sebagainya. ia pun kecewa dan hampir putus asa menjalani hidupnya di tempat barunya tersebut.
Ia menjadi anak yang terbuang, tidak ada tempat untuk dirinya dimanapun. Di Makasar dia dianggap orang asing (Minang), di Batipuh pun ia dianggap orang Bugis (Makasar). Dia putus asa.
Namun keputus asaan nya sirna setelah ia bertemu seorang gadis cantik bernama Hayati, seorang bangsawan, beradat dan berlembaga. Ketidak nyamanan hidupnya di kampung sang ayah sedikit terobati setelah berkenalan dengan Hayati.
Perkenalan mereka berlanjut menjadi cinta. Mereka saling jatuh cinta dalam keikhlasan dan kesucian jiwa. Cinta mereka tumbuh semakin kuat, hari demi hari. Surat demi surat tertulis oleh Zainuddin untuk Hayati, Hayati pun sama.
Namun di kemudian hari, timbul larangan dari ninik-mamak Hayati yang tidak setuju hubungan asmara dua insan tersebut. Zainuddin dianggap tidak pantas berhubungan dengan Hayati. Ninik mamak Hayati menganggap Zainuddin sebagai pemuda yang tidak beradat, melarat, dan tidak berlembaga.
Zainuddin kemudian diusir dari kampung Batipuh oleh ninik mamak Hayati. Keputusan mengusir Zainuddin semata-mata agar menghindari masalah yang bisa saja terjadi.
Setelah di usir dari Batipuh, kini Zainuddin tinggal di kota Padang Panjang. Namun sebelum Zainuddin meninggal kan Batipuh Hayati berlebih dahulu mengukir janji bahwa dia akan setia kepada Zainuddun apapun yang terjadi.
Beberapa bulan telah berlalu, Hayati Kemudian dilamar oleh pemuda bernama Aziz. Hayati mengingkari janji yang dia buat. Ia malah menikah dengan Aziz, seorang pemuda Minang keturunan bangsawan terhormat, beradat dan berlembaga serta kaya. Namun sifat dari Aziz tidaklah mencerminkan sosok bangsawan yang terhormat dan berdudi luhur.
Mendengar pernikahan Hayati dengan Aziz, remuklah hati Zainuddin. Ia putus asa dan hampir bunuh diri karena patah hati tersebut. Untuk mengobati luka hatinya, ia pergi ke tanah jawa untuk melupakan Hayati. Pergilah Zainuddin dengan sabatnya ke tanah Jawa.
Di tanah Jawa, Zainuddin mencurahkan segenap luka di hatinya melalui tulisan yang ternyata mendapat apresiasi yang luar biasa dari pembacanya. Dalam waktu dekat Zainuddin terkenal sebagai penulis yang masyur di tanah jawa.
Kini dirinya menjadi orang yang bergelimang harta. Pada saat itulah ia bertemu kembali dengan Hayati, orang yang masih dicintainya itu. Ternyata Hayati pergi mengikuti suaminya yang bekerja di tanah jawa.
Lambat laun diketahui bahwa perlakuan Azis kepadanya Hayati istrinya amatlah buruk. Ia menderita bersuami Aziz, kini ia menyesal meninggalkan Zainuddin. Singkat cerita, Aziz ialah orang yang tidak berbudi, dia gemar berjudi dan main perempuan.
Karena kelakuan nya itu ia bangkrut, ia miskin dan rumah pun telah disita. Tanpa rasa malu, Aziz meminta tolong kepada Zainuddin untuk menolong nya. Ia meminta diperbolehkan menumpang di rumah Zainuddin. Aziz kemudian meminta maaf tentang segala kesalahan nya di masa lalu.
Aziz kini bertaubat, kini dirinya berada di jalan yang benar. Aziz memutuskan untuk pergi dari rumah Zainuddin untuk mencari pekerjaan namun tidak dengan Hayati. Aziz pergi meninggalkan Hayati dirumah Zainuddin.
Bebepa hari kemudian ia mengirim surat bahwa ia menceraikan Hayati. Ia sadar bahwa kesalahan terbesar dalam hidupnya adalah ia telah merebut Hayati dari Zainuddin. Setelah mengirim surat, dikabarkan Aziz telah bunuh diri di sebuah hotel. Kini Hayati menjadi janda.
Hayati kemudian meminta untuk menjadi istri Zainuddin atas permintaan dari Aziz. Sebenarnya Zainuddin amat bahagia, namun ia teringat akan janji yang telah di ingkari Hayati, rasa patah hatinya dulu dibuat Hayati.
Ia pun menolak pemintaan Hayati walau hatinya enggan melakukan itu. Disuruhlah Hayati untuk pulang ke kampung halaman nya di Batipuh. Hayati pun pergi, menaiki kapal Van Der Wijk.
Tidak diduga ternyata kapal yang ditumpangi Hayati tersebut tenggelam tanpa sebab, Hayati pun menjadi korban nya. Hayati meninggal. Zainuddin sedih bukan main, kini sinar kehidupan nya telah sirna.
Ia menyesal meratapi keputusan yang telah ia buat, kesalahan kerena menolak menikah dengan Hayati. Dan kesalahan menyuruh Hayati pergi.
Kini hanya ada penyesalan dalam diri Zainuddin. Kisah selanjutnya ialah, Zainuddin tertimpa sakit kerena kehilangan orang yang dicintainya.
Ia pun meninggal karena sebab tersebut. Dikuburkan lah mayat Zainuddin didekat Hayati, orang yang disukainya, cinta sejatinya. Berakhir lah kisah Zainuddin dengan Hayati secara tragis.
0 Response to "Sinopsis Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, Karya Fenomenal Dari Hamka"
Post a Comment