Situs Peninggalan Megalitikum : Pengertian Menhir, Dolmen, Sarkofagus, Kubur Batu, Waruga, Punden Berundak, dan Arca Batu
Tidak ada habisnya jika kita membahas tentang sejarah
manusia, terutama peradaban. Itu karena akan ada banyak sekali topik yang akan dibahas.
Seperti peningalan manusia zaman prasejarah yang kali ini akan kita bahas ini
Pembagian Zaman Pra-sejarah
Seperti yang selama ini kita ketahui bahwa pembagian zaman
berdasarkan arkologi dibagi menjadi 2 zaman, yakni zaman batu dan zaman logam.
Pada zaman batu, zaman ini dibagi lagi menjadi empat: paleolitikum,
mesolitikum, neolitikum, dan megalitikum
Sementara pada zaman logam, pembagian zaman ini dibagi
menjadi 2 zaman yakni zaman perunggu dan zaman besi. Indonesia sendiri tidak
mengalami zaman tembaga, tidak seperti kawasan di benua biru sana
Zaman Megalitikum Dimana Manusia Mulai Mengenal Kepercayaan
Sebelum mengenal tulisan, manusia pra-aksara telah terlebih
dahulu mengenal sebuah kepercayaan yakni animisme. Kepercayaan animisme ialah
kepercayaan dimana roh-roh yang telah meninggal diyakini memiliki kekuatan
tertentu
Itu artinya manusia purba lebih sedikit pintar karena telah
mengenal bahwa ada kekuatan ghaib yang biasa mereka kaitkan dengan roh manusia
yang telah meninggal. Maka timbulah sebuah adat pemujaan dikemudian hari untuk
berdoa memohon perlindungan dan sebagainya kepada roh tersebut
Istilah nya ialah berdoa, dalam adat ini manusia purba
menggunakan alat dan bahan yang terdapat di alam sebagai simbol perantara roh
yang mereka sembah. Biasanya mereka menggunakan batu besar, pohon keramat,
gunung, sungai, dan sebagainya. Intinya mereka percaya pada benda yang memiliki
kekuatan ghaib
Ribuan tahun mungkin telah berlalu, namun peninggalan
manusia prasejarah tersebut masih ada sampai sekarang, seperti yang kita kenal dengan
nama punden berundak, dolmen dan menhir. Semua itu ialah peninggalan manusia
ribuan tahun yang lalu dalam hal kepercayaan
Menarik memang jika mengulas tentang hal ini, terutama bagi
saya.
Selain mengenal kepercayaan, manusia purba juga telah
mengenal adat menguburkan manusia yang telah mati. Seperti sekarang, menggali
lubang lalu dikuburkan. Namun, peninggalan manusia purba bukanlah kuburan nenek
moyang di dalam tanah semata
Melainkan sebuah peti jenazah yang kemudian dinamakan kubur
batu dan sarkofagus. Jika kita membanyangkan mengapa ada peti mati? Menurut
saya adanya peti mati karena ada keinginan untuk membedakan kuburan orang
penting dan orang biasa. Maksud saya seperti kepala suku
Jenazah kepala suku apakah akan dikuburkan dalam tanah,
mungkin iya. Tetapi jika saya memiliki pemikiran manusia purba, maka saya akan
menguburkan jenazah tersebut berbeda dengan yang lainnya. Tepat sekali,
menggunakan peti yang terbuat dari batu
Banyak sekali situs peninggalan manusia purba yang mungkin
belum ditemukan sampai sekarang, inilah menariknya sebuah sejarah selain
menjadi ilmu yang pasti juga ilmu yang misteri. Baiklah sesuai dengan judul
kita akan membahas lebih ditail lagi apa saja peninggalan manusia zaman
megalitikum ini
1. Menhir
Pengertian Menhir
Menhir hampir ditemukan di seluruh belahan dunia termasuk
indonesia. Sebenarnya apa itu menhir? Secara bahasa, Menhir berasal dari dua
buah suku kata yaitu men dan hir. Men berarti batu dan hir berarti panjang.
Secara harfiah menhir adalah tugu batu berukuran besar yang didirikan telentang
diatas permukaan tanah, digunakan sebagai tempat pemujaan terhadap roh leluhur
Ciri-Ciri Menhir
- Menhir memiliki ciri-ciri yang mudah dikenali yakni:
- Dibuat dari batu yang berukuran besar dan panjang
- Dipahat kemudian didirikan tegak diatas tanah
- Ditempatkan pada suatu tempat tertentu
- Banyak ditemukan di Sumatra, Sulawesi Tengah dan Kalimantan
Fungsi Menhir
- Sebagai tempat pemujaan roh nenek moyang dan tanda peringatan orang yang telah meninggal dunia
Gambar Menhir
2. Dolmen
Pengertian Dolmen
Dolmen adalah meja batu tempat meletakan sesaji yang
dipersembahkan kepada roh nenek moyang. Selain digunakan sebagai tempat
meletakan sesaji, dibawah dolmen juga dapat digunakan sebagai tempat meletakan
mayat
Bentuk dolmen beragam, namun umumnya berukuran besar. Hal
ini bertujuan agar dibawah dolmen dapat digunakan untuk meletakan mayat. Manusia
pada zaman tersebut percaya bahwa orang yang sudah mati tetap memiliki hubungan
dengan manusia yang masih hidup
Ciri-Ciri Dolmen
- Terbuat dari batu yang berbentuk mirip meja
- Berukuran besar dan ditemukan di seluruh belahan dunia, termasuk indonesia
- Dibawah dolmen kerap digunakan sebagai tempat meletakan mayat
- Digunakan untuk meletakan sesaji
Fungsi Dolmen
- Digunakan untuk meletakan sesaji yang dipersembahkan kepada roh nenek moyang
- Selain untuk meletakan sesaji, dibawah dolmen kerap kali digunakan sebagai tempat meletakan mayat
Gambar Dolmen
3. Sarkofagus
Pengertian Sarkofagus
Sarkofagus ialah peti mati yang umumnya terbuat dari batu
pada zaman megalitikum. Sarkofagus memiliki bentuk yang beragam sesuai dengan
kebudayaan masyarakat setempat. Sebut saja sarkofagus pada kebudayaan mesir
kuno yang memiliki corak dan bentuk yang unik
Ciri-Ciri Sarkofagus
- Terbuat dari batu yang dibahat
- Bentuknya beraneka ragam sesuai dengan kebudayaan manusia pada masa tersebut
- Sarkofagus terdiri dari wadah dan tutup
Fungsi Sarkofagus
- Untuk meletakan mayat
Gambar Sarkofagus
4. Kubur Batu
Pengertian Kubur Batu
Kubur batu adalah tempat meletakan mayat yang terbuat dari
batu pipih yang disusun diatas tanah. Jika sarkofagus banyak ditemukan di daerah
Bali, kubur batu banyak ditemukan di daerah Sumba dan Minahasa
Ciri-Ciri Kubur Batu
- Dibuat dari batu pipih maupun tunggal yang disusun seperti peti, dolmen ataupun hanya lempengan diatas tanah
- Banyak ditemukan di darerah Kuningan, Sumba dan Minahasa
Fungsi Kubur Batu
- Sebagai tempat meletakan mayat
Gambar
5. Waruga
Pengertian Waruga
Waruga adalah kubur batu yang terbuat dari batu utuh
berbentuk kubus dan ada juga yang berbentuk mirip rumah. Waruga digunakan untuk
meletakan mayat yang biasa ditemukan di daerah Sulawesi Tengah, Utara dan
Minahasa
Ciri-Ciri Waruga
- Terbuat dari batu yang dipahat
- Waruga di Minahasa berbentuk rumah dengan dua bagian, bagian bawah berpentuk kubus dan bagian atas berbentuk segitiga
- Banyak ditemukan di daerah Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara dan Minahasa
Fungsi Waruga
- Untuk meletakan mayat
Gambar Waruga
6. Punden Berundak
Pengertian Punden Berundak
Punden berundak adalah bangunan suci tempat pemujaan terhadap
roh nenek moyang yang dibuat dari batu bertingkat-tingkat atau berundak-undak. Bangunan
semacam ini banyak ditemukan di daerah di Pulau Jawa
Punden berundak ialah cikal bakal dari candi yang dapat kita
lihat sekarang ini. Manusia zaman megalitikum membuat punden berundak dalam
tiga tingkat yang memiliki arti sendiri-sendiri di setiap tingkatnya
Tingkat pertama menjadi simbol manusia dalam kandungan ibu,
tingkat kedua memiliki makna kehidupan di alam dunia dan tingkat terakhir memiliki
makna alam akhirat atau kehidupan setelah meninggal
Ciri-Ciri Punden Berundak
- Dibuat dari batu yang bertingkat-tingkat
- Banyak ditemukan di pulau jawa
- Cikal bakal adanya candi yang sekarang kita lihat
- Digunakan untuk memuja roh nenek moyang
Fungsi Punden Berundak
- Untuk memuja roh nenek moyang
Gambar Punden Berundak
7. Patung/ Arca
Pengertian Patung/ Arca
Arca adalah patung batu yang dipahat membentuk binatang atau
manusia. Hewan-hewan yang kerap dijadikan patung biasanya gajah, harimau, dan
monyet. Situs ini dapat dijumpai di daerah Sumatra dan Pulau Jawa
Ciri-Ciri Patung/ Arca
- Dibuat dari batu yang dipahat menyerupai binatang dan manusia
Fungsi Patung/ Arca
- Dijadikan tuhan
- Sebagai sarana pemujaan roh nenek moyang, dan upacara-upacara khusus yang berbau magis
- Sebagai simbol pelindung dari roh jahat
Gambar Patung Arca
0 Response to "Situs Peninggalan Megalitikum : Pengertian Menhir, Dolmen, Sarkofagus, Kubur Batu, Waruga, Punden Berundak, dan Arca Batu"
Post a Comment