Opini Saya, Generasi Milenial Perlu Diceburkan Kedalam Kawah Candradimuka!
Salam sejahtera untuk kita semua.
Tulisan ini saya buat karena saya risih dengan banyaknya pemuda dan pemudi bangsa ini yang katanya generasi milenial dan katanya juga generasi emas namun kelakuan nya ampas. Kriminal, bejat, cabul, memalukan, mencla-mencle, gak sopan, sembrono dan sebagainya.
Loh emang anda bukan generasi milenial bang, berarti anda termasuk? Iya saya generasi milenial, tapi saya bukan golongan orang macam itu.
Saya mengakui bahwa saya sekarang ini memang belum bisa menjadi manusia yang di banggakan. Namun saya memiliki prinsip jangan sampai merugikan orang lain. Itulah prinsip yang saya pegang teguh sampai saat ini.
Saya juga menyadari bahwa tidak semua generasi milenial itu kelakuan nya ampas. Tidak semua ya, tapi banyak. Saya yakin kalian juga sependapat dengan saya.
Kenapa kok saya berani ngomong kayak gini, soalnya banyak bukti ngatakan seperti itu. Apa buktinya, buktinya adalah kalian merasa gak sih banyak kejahatan akhir-akhir ini dilakukan oleh anak dibawah umur/remaja. Baik kejahatan mencuri, pelecehan, pemerkosaan, begal, bahkan pembunuhan dilakukan oleh anak dibawah umur.
Iya kan. Pasti yang saya rasakan sama dengan kalian, miris. Masa anak 15 tahunan udah jadi pemerkosa, begal, maling rampok. Duh Gusti, kenapa bisa jadi kaya gini ya.
Apakah orang tua dari si anak kurang mengontrol mereka, bisa jadi seperti itu. Apakah karena lingkungan dan pergaulan menyebabkan semua ini terjadi, jika memang iya berarti pergaulan dan lingkungan disekitar kita sudah tidak layak untuk dihuni.
Lalu bagaimana cara mengatasi nya?
Saya mempunyai pemikiran yang menarik, bagaimana jika generasi muda yang seperti itu kita ceburkan saja kedalam kawah candradimuka. Itupun jika ada.
Jika memang ada kawah candradimuka didunia ini yang mampu merubah watak seseorang maka saya yang paling depan akan memasukan anak-anak dan remaja nakal yang menurut saya perlu di gembleng.
Kenapa kawah candradimuka, bagi yang tidak tau, kawah candradimuka dalam cerita pewayangan merupakan tempat dimana api penyucian ada. Suhunya amat panas, kawah ini mengeluarkan lava bernama Endut Blegedhapa yang panasnya menurut cerita tiada tanding.
Beberapa kisah menyebutkan bahwa Wisanggeni dan Gatotkaca mendapatkan kekuatan yang luar biasa setelah diceburkan kedalam kawah oleh dewa.
Kawah candradimuka memang hanya terdapat dalam mitologi semata, namun dalam kenyataannya kawah ini memang ada. Dimana? Jadi selama ini sebenarnya kita mengetahui dimana kawah itu ada. Loh dimana sih? Jadi gini ya.
Kawah ini ada namun hanya sebuah ibarat. Maksudnya, saya mengibaratkan kawah candradimuka sebagai sebuah sekolah, pesantren atau lembaga pendidikan lainnya yang menggembleng dan mendidik seseorang agar berubah menjadi lebih baik. Nah kan, pasti kalian gak nyangka.
Sekolah dan lembaga-lembaga pendidikan lainnya diharapkan mampu merubah karakter seseorang dari tidak baik menjadi baik. Merubah perilaku seseorang dari buruk menjadi baik. Dan seterusnya. Layaknya kawah candradimuka.
Cara mengatasi kenakalan remaja menurut saya cukup dengan memperbaiki karakter dengan menggembleng mereka agar berubah. Tujuannya selain menjadi baik diharapkan mampu melahirkan pemimpin baru untuk negeri tercinta ini. Leader are born.
Jika kawah kita ibaratkan sebagai sekolah, maka api penyucian kita ibaratkan sebagai seorang guru yang akan menggembleng dan mendidik muridnya. Lengkap kan.
Jika api penyucian itu padam atau lemah maka lemah juga kawah candradimuka tersebut. Sama halnya jika tenaga pendidik kurang kompeten maka menyebabkan murid nya gagal di didik.
Untuk itu dibutuhkan kesinambungan yang solid. Tenaga pendidik harus berkompeten agar menciptakan generasi muda yang berkualitas. Itulah menurut saya.
0 Response to "Opini Saya, Generasi Milenial Perlu Diceburkan Kedalam Kawah Candradimuka!"
Post a Comment